TEKNIK MENDAPATKAN UMPAN BALIK
BAB I
A. Latar Belakang
Umpan balik merupakan
sebuah proses di kelas yang telah menjadi daya tarik tersendiri bagi para
peneliti praktik pembelajaran sejak tahun 1970-an hingga sekarang ini. Secara
konsisten, para peneliti telah menemukan bukti-bukti bahwa ketika guru mampu
menggunakan prosedur umpan balik yang efektif ternyata dapat meningkatkan
prestasi belajar siswanya.
Umpan balik yang
efektif merupakan bagian integral dari sebuah dialog instruksional antara guru
dengan siswa, siswa dengan siswa, maupun siswa dengan dirinya sendiri, dan
bukanlah sebuah praktik yang terpisahkan. Ada tidaknya Umpan balik itu berasal
dari pendidik
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Umpan Balik
2. Teknik Mendapatkan Umpan Balik
3. Tipe- tipe Umpan Balik
4. Tinjauan Islam Tentang Umpan Balik
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Umpan Balik
Umpan
balik adalah suatu proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang dilakukan oleh
pendidik kepada peserta didik, supaya peserta didik dapat memahami dan
menanggapi materi yang disampaikan oleh pendidik. Pada dasarnya dalam KBM
terjadinya interaksi antara tiga unsur yaitu pendidik, bahan atau materi,
dan peserta didik. Ketiga unsur tersebut saling berkaitan, misalnya bahan
sebagai perantara untuk terjadinya interaksi belajar mengajar antara pendidik
dan peserta didik. Umpan balik yang diberikan oleh peserta didik selama pelajaran itu
berbeda-beda tetapi tergantung dari rangsangan yang diberikan oleh pendidik.
Sebaliknya rangsangan peserta didik dalam bentuk tanya, maka tanggapan pendidik
dalam bentuk jawab.[1]
Umpan
balik ini perlu diketahui oleh guru, untuk mengetahui tingkat keberhasilan pendidikan dan
pengajaran yang diberikanya. Umpan balik
mengharuskan seorang pendidik mengetahui
tentang seberapa jauh bahan yang telah diberikan dapat dimengerti oleh peserta
didik, sebagai titik tolak apakah kegiatan pembelajaran berikutnya dapat
dilanjutkan atau tidak. Selain itu, dengan umpan balik ini juga dapat diketahui
proses komunikasi dan interaksi yang terjadi antara guru dan siswa, serta
pengaruh yang terjadi pada guru dan siswa. Dengan demikian, antara guru dan
siswa terjadi interaksi yang baik, serta antara satu dan yang lainnya tidak
menggambarkan seperti orang yang bertepuk sebelah tangan.[2]
Dalam kegiatan belajar mengajar yang harus guru capai
adalah bagaimana agar anak didik menguasai bahan pelajaran secara tuntas.
Keberhasilan pengajaran ditentukan sampai sejauh mana penguasaan anak didik
terhadap bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru. Untuk membawa anak didik
dapat mengusai semua bahan yang diberikan, tidak gampang. Karena hal ini
berkaitan dengan bagaimana umpan balik yang diberikan oleh anak didik selama
proses belajar mengajar berlangsung.
Untuk mendapatkan umpan balik dari anak didik
diperlukan beberapa teknik yang sesuai dan tepat. Berikut beberapa teknik
mendapatkan umpan balik dari anak didik:
·
Memancing Apersepsi Anak Didik
Latar belakang sosial anak penting diketahui
oleh guru. Sebab dengan mengetahui dari mana anak berasal, dapat membantu guru
untuk memahami jiwa anak. Pengalaman apa yang telah dipunyai anak adalah hal
yang sangat membantu untuk memancing perhatian anak. Anak biasanya senang membicarakan hal- hal
yang menjadi kesenangannya. Pada saat yang tepat, guru dapat memanfaatkan hal-
hal yang menjadi kesenangan anak untuk diselipkan dalam melengkapi isi dari
bahan pelajaran yang disampaikan. Tentu saja pemanfaatannya tidak sembarangan,
tetapi harus sesuai dengan bahan pelajaran.
Pendekatan
ini dirasakan memudahkan pengertian dan pemahaman anak didik terhadap bahan
pelajaran yang disajikan. Pengalaman anak mengenai bahan pelajaran yang telah
diberikan merupakan bahan apersepsi yang dipunyai oleh anak. Pengalaman atau
pengetahuan anak tersebut dapat dimanfaatkan untuk memancing perhatian anak
terhadap bahan pelajaran yang akan diberikan, sehingga anak terpancing untuk
memperhatikan penjelasan guru. Dengan demikian, usaha guru menghubungkan
pengetahuan yang telah dimiliki anak didik dengan pengetahuan yang akan diberikan,
merupakan teknik untuk mendapatkan umpan balik dari anak didik dalam pengajaran.
·
Memanfaatkan Taktik Alat Bantu yang Akseptabel
Bahan pelajaran adalah isi yang disampaikan
oleh guru dalam proses belajar mengajar. Bahan yang disampaikan oleh guru
bermacam- macam sifatnya, mulai dari yang mudah, sedang sampai ke yang sukar.
Dalam proses belajar mengajar berlangsung ada anak didik yang kurang mampu
memahami materi yang diajarkan dengan baik, sehingga pemahamanpun sulit
didapatkan. Seorang guru yang kurang terbiasa berbicara dan kurang pandai
memilih kata serta kalimat yang dapat mewakili isi pesan dari bahan pelajaran
akan mengalami kesulitan untuk mengantarkan anak didik untuk paham atas materi
yang diajarkan.
Guru yang menyadari kelemahan dirinya untuk menjelaskan
isi dari bahan pelajaran yang disampaikan sebaiknya memanfaatkan alat bantu
untuk membantu memperjelas isi dari bahan. Meskipun begitu, jangan sampai
kehadiran alat bantu yang lebih menarik dari pada pelajaran yang akan
diberikan. Disisi alat bantu dijadikan sebagai taktik untuk meningkatkan
konsentrasi anak didik terhadap bahan pelajaran yang akan disampaikan supaya
anak didik dapat menguasai bahan pelajaran dengan tuntas.
·
Memilih Bentuk Motivasi yang Akurat
Motivasi memang merupakan faktor yang mempunyai arti penting bagi seorang
anak didik. Apakah artinya anak didik pergi kesekolah tanpa motivasi untuk
belajar demi masa depannya. Meskipun demikian, guru tidak boleh menutup mata
bahwa diantara sekelompok anak didik yang mempunyai motivasi untuk belajar, ada
sekelompok anak didik yang belum termotivasi untuk belajar. Ketika guru melihat
anak didik seperti itu, maka perlu diambil langkah- langkah yang dapat
menimbulkan motivasi untuk belajar bagi anak didik tersebut. Ada beberapa
bentuk motivasi yang dapat digunakan untuk mempertahankan minat anak didik
terhadap bahan pelajaran yang diberikan, antara lain:
Ø
Memberi angka
Ø
Hadiah
Ø
Pujian
Ø
Gerakan tubuh
Ø
Memberi tugas
Ø
Memberi ulangan
Ø
Mengetahui hasil
Ø
Hukuman
·
Menggunakan Metode yang Bervariasi
Metode adalah srategi yang tidak bisa
ditinggalkan dalam proses belajar mengajar. Setiap kali mengajar guru pasti
akan menggunakan metode. Metode yang digunakan itu tidak sembarangan, malainkan
sesuai dengan tujuan pembelajaran. Penggunaan metode akan menghasilkan
kemampuan yang sesuai dengan karakteristik metode tersebut. Kemampuan yang
dihasilkan oleh metode ceramah akan berbeda dengan kemampuan yang dihasilkan
oleh metode diskusi. Demikian juga dengan penggunaan metode mengajar lainnya
seperti metode eksperimen, observasi, karyawisata, problem solving.
Penggunaan metode mengajar yang berfariasi
dapat menggairahkan belajar anak didik. Pada suatu kondisi tertentu anak didik merasa bosan dengan metode ceramah,
disebabkan meraka harus dengan setia dan tenang mendengarkan penjelaskan guru
tentang suatu masalah. Kegiatan pengajaran seperti itu guru alihkan dengan
suasana yang lain, seperti menggunakan metode tanyan jwab, diskusi atau metode
penugasan, baik kelompok atau individual, sehingga kebosanan itu dapat terobati
dan berubah menjadi suasana kegiatan pengajaran yang jauh dari keluwesan.
a.
Memonitor
Umpan balik
dapat menjadi sarana memonitor pembelajaran siswa dah harus memberikan komentar
mengenai apa yang telah dicapai dan apa yang masih harus dicapai
b.
Konstrutif
Dilihat sebagai
metode untuk meningkatkan motivasi mulai dari komentar positif mengenai apa
yang telah dicapai siswa
c.
Negatif
terjadi ketika
tujuan utama umpan baik adalah menilai hasil kerja siswa . tinta merah
digunakan sebagai umpan balik berpusat pada pemberitahuan kepada siswa saat
mereka berbuat salah.
4.
Tinjauan islam
tetang penggunaan umpan balik[5]
Tinjauan islam tentang penggunaan umpan balik dalam
kegiatan belajar mengajar dapat dipahami dalam ayat yang tercantum pada (QS. Al-
Baqarah: 31-33).
Ayat- ayat tersebut mengandung empat aspek yang berkaitan
dengan umpan balik sebagai berikut:
1. Aspek pengajaran yang dilakukan oleh Allah
SWT. Kepada Nabi Adam as. Allah telah bertindak sebagai pendidik, dan Nabi Adam
berada dalam kedudukan sebagai murid.
2. Aspek bahan ajar, yaitu nama- nama benda
seluruhnya yang ada di alam jagad raya ini.
3. Aspek bentuk umpan balik, yaitu perintah Allah
kepada Nabi Adam untuk menginformasikan kembali ilmu yang pernah diajarkan
kepadanya.
4. Aspek hasil umpan balik yang dalam hal ini
tampil dalam bentuk penguasaan Nabi Adam terhadap pengetahuan yang telah
diajarkan.
PENUTUP
Kesimpulan
1.
Pengertian Umpan Balik
Umpan
balik adalah suatu proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang dilakukan oleh
pendidik kepada peserta didik, supaya peserta didik dapat memahami dan
menanggapi materi yang disampaikan oleh pendidik
2. Teknik mendapatkan umpan balik
·
Memancing apersepsi anak didik
·
Memanfaatkan Taktik alat Bantu yang Akseptabel
·
Memilih Bentuk Motivasi yang Akurat
·
Menggunakan Metode yang Bervariasi
3.
Tipe- tipe Umpan
Balik: Memonitor, Konstrutif, Negatif
4.
Tinjauan islam
tetang penggunaan umpan balik
Tinjauan islam tentang penggunaan umpan balik
dalam kegiatan belajar mengajar dapat dipahami dalam ayat yang tercantum pada
(QS. Al- Baqarah: 31-33)
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri Aswan Zain, Stategi Belajar Mengajar, (Jakarta:
RinekaCipta, 2010).
http://dwirumah.wordpress.com/2012/04/07/beberapa-teknik-mendapatkan-umpan-balik-dan-tahp-tahap-pemvelajaran/.
Nata, Abuddin Perspektif Islam Tentang
Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencan, 2009).
Widiastuti,Hartati Memotivasi Siswa Di
Kelas: Gagasan dan Strategi, (Jakarta: Indeks, 2009).
[1] http://dwirumah.wordpress.com/2012/04/07/beberapa-teknik-mendapatkan-umpan-balik-dan-tahp-tahap-pemvelajaran/.
[3] Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Stategi Belajar Mengajar, (Jakarta:
RinekaCipta, 2010), 143-159.
[4] Hartati Widiastuti, Memotivasi Siswa Di Kelas: Gagasan dan Strategi,
(Jakarta: Indeks, 2009), 129.
[5] Abuddin, strategi Pembelajaran,
(jakarta: kencana, 2009), 332- 336.
Comments
Post a Comment